Seorang manajer memang memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan bawahannya. Namun, hal ini pada dasarnya tidak serta merta membuat manajer menjadi seorang pemimpin. Dengan kata lain, seorang manajer tak selalu seorang pemimpin. Ada perbedaan mendasar mengenai pemimpin dan manajer sebuah perusahaan yang membuktikan bahwa hal tersebut benar adanya. Lantas, apa saja perbedaan pemimpin dan manajer?
Manajer adalah perencana, pengorganisasi, pemimpin atau pengarah dan
pengawas. Dalam kenyataannya, setiap manajer mengambil peranan yang lebih luas
untuk menggerakkan organisasi menuju sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Manajer melaksanakan fungsi-fungsi organisasi yaitu ; membuat rencana, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi, yang dilakukan, dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang saling tergantung, saling berinteraksi dan saling berhubungan, dari penetapan tujuan sampai pengawasan. (Mary Parker Follet, 1993).
Bagimana dengan Pemimpin? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemimpin
(/pe·mim·pin/) memiliki arti : orang yang memimpin, sedangkan kepemimpinan
(/ke·pe·mim·pin·an/) memiliki arti : perihal pemimpin dan atau cara memimpin.
Sehingga kepemimpinan sangat dekat dengan seni, teknik, dan atau metode
memimpin suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
Dalam berorganisasi, Gaya kepemimpinan merupakan suatu upaya pendekatan
metode kepemimpinan dari pemimpin kepada yang dipimpin, di dunia terdapat enam
macam gaya kepemimpinan yang ada:
1. Otokratik / Otoriter
Kepemimpinan otokratik adalah bentuk ekstrim dari kepemimpinan
transaksional di mana pemimpin memiliki kekuatan penuh (totalitarian) terhadap
staf/bawahan. Staff dan anggota tim memiliki kesempatan kecil untuk menyalurkan
pendapat, meskipun hal ini adalah hal yang menarik bagi anggota tim atau
organisasi. Keuntungan dari sistem ini adalah paling efisien. Keputusan dapat
dibuat secara cepat serta usaha untuk menerapkan keputusan tersebut dapat
dilakukan sesegera mungkin. Kerugian dari sistem ini, kebanyakan bawahan
membenci sistem ini. Kepemimpinan otokratik paling baik diterapkan di dalam
kondisi krisis, di mana keputusan harus dibuat secara cepat dan tanpa ada
perdebatan.
2. Birokrat
Kepemimpinan birokratis mengikuti aturan secara ketat dan meyakinkan
bawahannya bahwa mereka juga mengikuti aturan yang serupa. Sistem ini merupakan
sistem yang cocok untuk pekerjaan yang memasukkan risiko kerja yang berbahaya
(seperti bekerja dengan mesin, dengan zat beracun, dan pada ketinggian) atau di
mana menyertakan sejumlah uang yang banyak. Kepemimpinan birokratis juga sangat
berguna pada organisasi di mana karyawan bekerja di dalam rutinitas (Shaefer,
2005). Kelemahan dari sistem ini adalah sangat tidak efektif di dalam tim dan
organisasi yang mengandalkan fleksibilitas, kreatifitas, dan inovasi (Santrock,
2007).
Teori kepemimpinan karismatik menggambarkan apa yang diharapkan baik
dari pemimpin maupun pengikut. Kepemimpinan karismatik adalah gaya kepemimpinan
yang dapat dijabarkan tetapi dapat dirasakan kurang nyata dibandingkan pola
kepemimpinan lainnya (Bell, 2013). Sering disebut sebagai pola kepemimpinan
transformasional, pemimpin karismatik menginspirasi hasrat di dalam tim
tersebut dan bersemangat di dalam memotivasi karyawan untuk terus bergerak ke
depan (progresif). Jaminan rangsangan dan komitmen dari dalam tim merupakan
aset berharga di dalam produktivitas serta mencapai tujuan. Kelemahan dari
sistem ini adalah perlunya kepercayaan diri tinggi dari pemimpin dibandingkan
karyawan / bawahan. Sistem ini bisa menjurus bahaya ke dalam proyek dan atau
seluruh organisasi apabila sang pemimpin meninggalkan. Sebagai tambahan,
pemimpin karismatik mungkin percaya bahwa dia tidak dapat bertindak salah,
meskipun orang lain mengingatkannya mengenai jalur di mana ia melangkah serta
perasaan tidak terkalahkan dapat menghancurkan seluruh tim dan atau organisasi.
4. Demokratis / Partisipatif
Pemimpin demoratis membuat keputusan akhir tetapi juga menyertakan
anggota tim di dalam membuat keputusan akhir. Sistem ini memberdayakan
kreativitas dan anggota tim sering disertakan di dalam proyek dan pengambilan
keputusan. Ada banyak keuntungan kepemimpinan demokratis. Anggota tim cenderung
memiliki kepuasan bekerja yang tinggi dan cenderung produktif karena mereka
merasa ikut serta. Sistem ini juga membantu mengembangkan bakat karyawan.
Anggota tim akan merasa seperti bagian dari sistem yang lebih besar dan berarti
dan akan lebih termotivasi untuk mencapai lebih dari kepuasan finansial.
Kelemahan dari sistem ini adalah akan mudah goyah pada situasi di mana
kecepatan dan atau efisiensi merupakan hal penting. Selama krisis, sebagai
contoh, suatu tim dapat membuang-buang waktu untuk mengumpulkan masukan. Bahaya
potensial lainnya adalah anggota tim yang tidak memiliki pengetahuan atau
pengalaman akan memberikan masukan yang berharga.
5. Laissez-Faire
Pola kepemimpinan laissez-faire mungkin merupakan pola kepemimpinan yang
terbaik atau malah terburuk dari seluruh pola kepemimpinan yang ada (Goodnight,
2011). Laissez-faire, bahasa Perancis untuk biarkan saja, apabila diterapkan
kepada sistem kepemimpinan menggambarkan pemimpin yang membolehkan orang-orang
bekerja dengan cara mereka sendiri. Pemimpin pola Laissez-faire menanggalkan
tanggung jawab dan menghindari membuat keputusan, mungkin memberi seluruh
anggota tim kemerdekaan penuh untuk melakukan pekerjaan mereka dan menyusun target
masing-masing.
Pemimpin Laissez-faire biasanya membolehkan bawahannya memiliki kuasa
untuk mengambil keputusan atas pekerjaannya (Chaudhry & Javed, 2012).
Pemimpin menyediakan tim dengan sumber daya dan bimbingan, jika diperlukan,
akan tetapi tidak terlalu sering. Gaya kepemimpinan ini dapat berjalan efektif
apabila pemimpin selalu memonitor performa dan memberikan tanggapan (feedback)
kepada anggota tim secara reguler. Keuntungan utama dari kepemimpinan
laissez-faire adalah mempersilahkan anggota tim suatu otonomi yang dapat
membimbing kepada kepuasan pekerjaan yang tinggi dan meningkatkan
produktivitas. Pola ini dapat merusak apabila anggota tim tidak mampu mengatur
waktunya dengan baik atau tidak memiliki pengetahuan, bakat, atau motivasi
untuk melakukan pekerjaannya secara efektif. Jenis kepemimpinan ini dapat
berjalan apabila manager tidak memiliki kendali yang layak terhadap bawahannya
(Ololube, 2013).
6. Transaksional
Gaya kepemimpinan ini dimulai dari ide bahwa anggota tim setuju untuk
mematuhi pemimpinnya apabila mereka menerima tugas. Transaksi tersebut biasanya
menyertakan organisasi akan menugaskan kepada anggota tim berdasarkan usaha dan
kepatutannya. Pemimpin memiliki hak untuk menghukum anggota tim apabila
pekerjaan mereka tidak memenuhi standar yang layak. Hubungan pekerjaan
minimalis yang dihasilkan di antara atasan dan bawahan berdasarkan transaksi
ini (usaha untuk membayar).
Kalo menurut saya pribadi, pemimpin atau manager merupakan satu entitas yang sama, manager yang baik adalah pemimpin yang efektif, begitupun juga sebaliknya. Pemimpin yang baik harus dapat memanage tim dan Manager harus dapat memimpin secara dominan, semua tidak hanya diukur dari performa tapi bagaimana seorang pemimpin/manajer dapat membuat kita nyaman untuk bekerja, salam :)
wah materinya menarik sekali, boleh ditambahkan tentang defini dan kriteria pemimpin yang baik seperti apa,pak. Terimakasih
ReplyDeletethank you masukannya pak,
Deletehmm untuk definisi kriteria pemimpin tergantung juga dimana ia ditempatkan, dan di industri mana dia berkecimpung, jadi pemimpin ikut menurut saya subjektif mengikuti organisasinya.
akan saya ulas di blog selanjutnya secara menyeluruh ya pak! terima kasih
Contoh pemimpin di Indonesia yang terbaik menurut mas Rian?
ReplyDeletecontoh dari tokoh atau definisi pak?
DeleteMenurut bapak, rata-rata tipe manager muda jaman sekarang tuh yg gimana ya kalo disamakan dengan teori diatas?
ReplyDeletehmm sekarang kayaknya transformasional ya, karena generasi millenial.. gaya leadershipnya rata2 karismatik
Deletesiapa sosok pemimpin di Indonesia yang menjadi inspirasi anda?
ReplyDeletepak jokowi sudah tentu, sama ada rekan saya Arya Kuntadi
DeleteBagus nih pengetahuan
ReplyDeletemakasih banyak bang
Deleteku menginginkan menjadi pemimpin ya wibawa dan bijaksana
ReplyDeleteseperti dumbledore
Delete